Artikel

FH UMSurabaya Jalin Kerja Sama Internasional dengan Mahidol University dalam Studi Kebebasan Akademik di Asia Tenggara

  • Di Publikasikan Pada: 04 Nov 2025
  • Oleh: Admin
  • 0

Surabaya, 4 November 2025 – Fakultas Hukum Universitas Surabaya (FH UMSurabaya) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat peran akademisi Indonesia di kancah internasional melalui kerja sama dengan Institute of Human Rights and Peace Studies (IHRP), Mahidol University, Thailand. Kolaborasi ini terjalin dalam rangka pelaksanaan National Academic Freedom Baseline Study, sebuah studi nasional tentang kondisi kebebasan akademik di Indonesia yang menjadi bagian dari proyek regional Southeast Asian Coalition for Academic Freedom (SEACAF).

Kerja sama ini menandai langkah penting FH UMSurabaya dalam memperluas jejaring riset internasional, khususnya di bidang hak asasi manusia dan kebebasan akademik. Dalam studi ini, tim peneliti nasional Indonesia terdiri atas Dr. Satria Unggul Wicaksana Prakasa (Lead Researcher), Siamrotul Ayu Masruroh, dan Dr. Herlambang Perdana Wiratraman, yang akan melakukan kajian komprehensif mengenai kondisi demokrasi, kebebasan berpendapat, serta otonomi perguruan tinggi di Indonesia.

Melalui kerjasama ini, FH UMSurabaya berperan aktif dalam mendorong terwujudnya lingkungan akademik yang bebas, kritis, dan berintegritas di kawasan Asia Tenggara. Hasil penelitian ini akan menjadi dasar bagi SEACAF dalam menyusun strategi advokasi regional untuk memperkuat perlindungan kebebasan akademik di tingkat nasional dan ASEAN.

Penelitian ini dijadwalkan selesai pada Agustus 2025 dan akan dipresentasikan dalam Konferensi Tahunan SEACAF di Bangkok pada November 2025. Laporan akhir akan disusun dalam bentuk laporan komprehensif dan policy brief, serta diterjemahkan ke berbagai bahasa di Asia Tenggara untuk mendukung upaya advokasi kebijakan yang inklusif.

Dekan FH UMSurabaya menyampaikan bahwa keterlibatan civitas akademika FH dalam proyek internasional ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi Indonesia dalam memperjuangkan nilai-nilai kebebasan akademik dan hak asasi manusia di kawasan.

“Kami bangga menjadi bagian dari upaya regional untuk memperkuat kebebasan akademik. Ini sejalan dengan visi FH UMSurabaya sebagai fakultas yang berorientasi pada keadilan, kemanusiaan, dan demokrasi,” ujarnya.

Melalui kerjasama ini, FH UMSurabaya berharap dapat memperluas kerja sama penelitian dan pertukaran pengetahuan antaruniversitas di Asia Tenggara, sekaligus memperkuat posisi akademisi Indonesia dalam diskursus global mengenai hak asasi manusia dan kebebasan akademik.