Artikel

Dekan dan Wakil Dekan Hadiri Kegiatan Pelantikan dan Rapat Kerja Fordek FH PTM Periode 2024-2026

  • Di Publikasikan Pada: 23 Dec 2024
  • Oleh: Admin
  • 1414

Medan, 18-21 Desember 2024 - Sebuah momentum penting bagi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) se-Indonesia berlangsung di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Pelantikan dan rapat kerja Forum Dekan Fakultas Hukum (Fordek FH) serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) PTM Periode 2024-2026 diselenggarakan dengan tema besar "Persiapan Akreditasi Internasional FH PTM se-Indonesia." Acara ini menjadi bukti nyata dedikasi PTM dalam memajukan pendidikan hukum dan kontribusinya dalam penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Acara yang dihadiri oleh dekan, wakil dekan, ketua program studi, serta sejumlah pembicara terkemuka ini, dibuka dengan suasana penuh keakraban melalui silaturahmi dan gala dinner. Dalam suasana santai namun penuh makna ini, para peserta saling berbagi pandangan dan membangun jejaring yang lebih kuat untuk kolaborasi di masa depan.

Pada hari kedua, acara resmi dimulai dengan pelantikan pengurus baru Fordek FH dan Ketua STIH PTM untuk masa bakti 2024-2026. Proses pelantikan ini menjadi simbol komitmen kolektif dalam menjalankan visi dan misi Fordek yang berlandaskan nilai-nilai keislaman. Dalam sambutannya, Ketua Umum Fordek FH PTM yang baru, Dr. Faisal Piliang, menyampaikan harapannya agar Fordek dapat terus menjadi pelopor perubahan positif di bidang hukum, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Setelah pelantikan, sesi keynote speaker mengambil alih perhatian seluruh peserta. Busyro Muqoddas, Ketua PP Muhammadiyah bidang hukum, membuka diskusi dengan tema “Refleksi Hukum dan HAM di Indonesia.” Ia menekankan pentingnya integritas dalam penegakan hukum, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa. Menteri HAM, Natalius Pigai, yang juga hadir sebagai pembicara, memberikan pandangannya terkait urgensi perlindungan HAM di Indonesia, seraya menyoroti peran perguruan tinggi dalam menghasilkan generasi yang mampu memahami sekaligus mengimplementasikan nilai-nilai HAM.

Salah satu agenda utama rapat kerja ini adalah persiapan akreditasi internasional bagi Fakultas Hukum di lingkungan PTM. Hal ini mencerminkan tekad PTM untuk membawa pendidikan hukum di Indonesia sejajar dengan standar global. Dalam diskusi yang dipimpin oleh Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, para peserta membahas langkah-langkah strategis seperti pembenahan kurikulum, peningkatan kualitas dosen, dan kolaborasi dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

Kolaborasi dengan DUDI diharapkan dapat memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa, sehingga mereka memiliki kompetensi yang relevan dengan kebutuhan industri hukum saat ini. PTM juga menekankan pentingnya sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperluas kesempatan magang dan penelitian kolaboratif.

Dalam sesi berikutnya, isu pembentukan Pusat Studi HAM menjadi perhatian utama. Pusat ini dirancang sebagai tempat penelitian, pelatihan, dan advokasi isu-isu HAM. Dengan adanya pusat studi ini, PTM berencana memperluas pengaruhnya dalam advokasi HAM, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pembicara dari Komnas HAM Malaysia yang hadir pada kesempatan tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi lintas negara dalam mendorong kesadaran dan perlindungan HAM.

Agenda rapat kerja tidak hanya diisi dengan diskusi serius. Pada hari ketiga, para peserta diajak mengunjungi Danau Toba, salah satu destinasi wisata terkenal di Sumatera Utara. Dalam suasana santai, para peserta menikmati keindahan alam sambil mendiskusikan berbagai ide yang lebih segar dan inovatif. Perjalanan ini juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan antar peserta dan membangun semangat kebersamaan.

Acara ini ditutup dengan harapan besar bahwa Fordek FH PTM dapat menjadi motor penggerak dalam menjawab tantangan hukum dan HAM di Indonesia. Para dekan dan wakil dekan yang hadir sepakat untuk terus memperkuat sinergi dalam meningkatkan kualitas pendidikan hukum di lingkungan PTM. Rapat kerja ini juga menghasilkan sejumlah rencana aksi konkret yang akan segera diimplementasikan, termasuk penyusunan program kerja jangka pendek dan panjang.

Medan menjadi saksi semangat perubahan yang diusung oleh Fordek FH PTM. Dengan komitmen yang kuat dari para pemimpin fakultas hukum PTM, tidak diragukan lagi bahwa masa depan pendidikan hukum di Indonesia akan semakin cerah, membawa manfaat nyata bagi masyarakat luas.